Blitar, 20 Maret 2024 – Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan tahun 1445 H, RS Islam Aminah Blitar kembali menggelar Lomba Adzan yang ke-2. Acara ini berhasil menarik perhatian lebih dari 20 peserta dari berbagai perwakilan unit layanan, yang siap menampilkan keahlian mereka dalam melantunkan adzan dengan penuh khidmat.
Kehadiran para peserta menjadi bukti akan semangat dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, namun bersatu dalam tujuan yang sama : memperkaya nuansa keagamaan di RS Islam Aminah Blitar dengan keindahan suara adzan.
Salah satu aspek penting dalam penilaian Lomba Adzan adalah maghroj dan sighot, irama, serta penampilan para peserta. Ustadz Nawang Lukman, salah satu juri dalam lomba ini, memberikan pandangannya terhadap kriteria penilaian tersebut.
Menurut Ustadz Nawang Lukman, maghroj dan sighot merupakan hal yang sangat penting dalam melantunkan adzan dengan baik. Maghroj merujuk pada cara pelafalan huruf-huruf dalam adzan, sedangkan sighot mengacu pada pengaturan napas dan penggunaan suara yang tepat. “Seorang muadzin harus mampu melafalkan huruf-huruf dengan jelas dan benar agar pesan adzan tersampaikan dengan baik kepada jamaah,” ujarnya.
Irama juga menjadi faktor penting dalam penilaian lomba adzan. “Seorang muadzin harus memahami irama yang tepat dalam melantunkan adzan, sehingga suara yang dihasilkan dapat memberikan ketenangan dan kekhusyukan kepada pendengarnya,” tambah Ustadz Nawang Lukman. Irama yang tepat juga membantu dalam memperkuat makna dan keindahan adzan itu sendiri.
Namun, tidak hanya aspek teknis yang dinilai dalam Lomba Adzan. Penampilan juga memegang peranan penting. “Seorang muadzin harus mampu menampilkan dirinya dengan tampilan yang bersih dan sopan, serta menunjukkan sikap yang rendah hati dalam menyampaikan adzan,” jelas Ustadz Nawang Lukman. Penampilan yang baik akan memberikan kesan yang positif kepada juri dan jamaah.
Para peserta Lomba Adzan pun sangat menyadari pentingnya aspek-aspek yang dinilai tersebut. Mereka telah mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi teknis maupun penampilan. Dengan semangat yang membara, mereka siap untuk mempersembahkan suara merdu mereka demi meraih gelar juara.
Dukungan yang luar biasa kepada para peserta diperlihatkan oleh para suporter, hal ini menciptakan suasana kompetisi yang sehat dan penuh semangat. Lomba Adzan ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kecintaan dan kualitas dalam beribadah bagi para peserta.
Semoga semangat kebersamaan dan kekompakan dalam merayakan bulan suci Ramadhan terus mengalir di tengah masyarakat Blitar. Dengan adanya Lomba Adzan ini, diharapkan dapat semakin memperkaya dan memperkuat kehidupan keagamaan di Blitar, serta menginspirasi masyarakat untuk menjalankan ibadah dengan lebih khidmat dan khusyuk.
Dalam lomba adzan kali ini Mohamad Misbahul Abidin menjadi Juara 1 yang berarti mempertahankan juara tahun lalu, Arik Julianto di posisi 2, Arik merupakan pendatang baru, sementara di posisi 3 dipegang oleh Baba Tsanif yang juga merupakan juara tahun lalu. Para Juara ini merupakan Alumni dari Beberapa Pondok Pesantren di Jawa Timur.