
rsislamaminah.com – Menjenguk orang sakit adalah salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain sebagai bentuk empati dan kepedulian, menjenguk orang sakit juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahim dan menguatkan semangat orang yang sedang mengalami ujian. Dalam Islam, menjenguk orang sakit disebut sebagai salah satu hak sesama Muslim yang harus dipenuhi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam.” Kemudian beliau menyebutkan salah satunya, “Jika dia sakit, maka jenguklah dia.” (HR. Muslim)
Namun, dalam melaksanakan amalan ini, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan agar kunjungan tersebut memberikan manfaat dan kenyamanan bagi orang yang sakit. Berikut adalah adab-adab menjenguk orang sakit yang sebaiknya diterapkan:
1. Berniat Ikhlas karena Allah
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah niat. Ketika menjenguk orang sakit, niatkan perbuatan ini semata-mata untuk mencari keridhaan Allah. Dengan niat yang ikhlas, kunjungan tersebut tidak hanya menjadi ibadah tetapi juga mendatangkan pahala.
2. Memilih Waktu yang Tepat
Pastikan untuk memilih waktu yang tepat sebelum menjenguk. Hindari waktu-waktu yang tidak nyaman, seperti terlalu pagi, terlalu larut malam, atau saat pasien sedang membutuhkan istirahat. Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada pihak keluarga kapan waktu yang cocok untuk berkunjung.
3. Membawa Hadiah atau Buah Tangan
Membawa hadiah seperti buah-buahan, makanan ringan, atau sesuatu yang disukai oleh orang yang sakit adalah bentuk perhatian yang dapat menghibur mereka. Namun, pastikan hadiah tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan orang yang sedang sakit.
4. Memberi Ucapan yang Baik dan Menyemangati
Saat menjenguk, ucapkan kata-kata yang baik, penuh semangat, dan optimisme. Hindari membahas hal-hal negatif atau menakutkan yang dapat membuat orang sakit semakin khawatir. Sebaliknya, berikan doa dan harapan agar mereka segera diberikan kesembuhan.
Contohnya, ucapkan doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Hilangkanlah kesukaran atau penyakit itu, wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tak ada kesembuhan, kecuali kesembuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.” (HR.Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah).
5. Tidak Berlama-lama
Salah satu adab penting dalam menjenguk adalah tidak menghabiskan waktu terlalu lama. Orang yang sakit membutuhkan waktu untuk beristirahat. Oleh karena itu, usahakan kunjungan tidak terlalu panjang kecuali jika orang yang sakit memintanya.
6. Menjaga Kebersihan dan Kesopanan
Pastikan menjaga kebersihan saat menjenguk, terutama jika mengunjungi rumah sakit atau tempat yang membutuhkan sterilitas. Gunakan masker jika diperlukan, dan jangan menyentuh peralatan medis tanpa izin. Selain itu, tetap sopan dalam berbicara dan berperilaku.
7. Mendoakan Kesembuhan
Salah satu tujuan utama menjenguk orang sakit adalah mendoakan kesembuhan mereka. Doa memiliki kekuatan besar, baik untuk memberikan semangat kepada pasien maupun memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan.
8. Jangan Membebani Orang yang Sakit
Ketika menjenguk, hindari membawa masalah atau meminta hal-hal yang justru memberatkan pikiran orang yang sakit. Jangan pula membicarakan hal-hal yang tidak relevan dengan kondisi mereka.
9. Menjadi Pendengar yang Baik
Jika orang yang sakit ingin berbicara atau mencurahkan isi hati, jadilah pendengar yang baik. Jangan terburu-buru memotong pembicaraan mereka. Terkadang, mendengarkan saja sudah cukup untuk memberikan rasa lega bagi mereka.
10. Mengingatkan untuk Bersabar dan Berdoa
Selain memberi semangat, ingatkan orang yang sakit untuk bersabar dan tetap berdoa. Sampaikan bahwa sakit adalah ujian dari Allah yang dapat menggugurkan dosa-dosa, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)