Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sehat Bunda. Kehamilan adalah hal yang membahagiakan bagi Bunda dan keluarga jika berjalan lancar, akan tetapi akan memberikan kesedihan yang teramat sangat jika tidak berakhir seperti yang diharapkan. Adalah tanggung jawab kita untuk bersama mengawal setiap kehamilan demi generasi penerus bangsa.
Kali ini kita akan membahas keguguran, atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah abortus. Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan yang ditandai dengan kematian atau keluarnya janin/bagian janin sebelum usia 20 minggu kehamilan.1
Keguguran dapat disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:
A. Faktor janin
Janin yang akan bertahan selama kehamilan adalah janin yang memiliki genetik yang normal.Sekitar 31% dari kehamilan akan berakhir dengan keguguran, sekitar 80% diantaranya terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu, dan separuh lebih dari keguguran tersebut dikarenakan janin dengan genetikyang tidak normal.1 Adalah rahmat dari Allah bahwa sebagian besar janin dengan kelainan genetik akan secara alami gugur dengan sendirinya, sehingga kebanyakan umat manusia yang ada di bumi ini baik secara genetiknya.
B. Faktor ibu
Berbicara tentang faktor ibu sangat luas sekali pembahasannya dan memerlukan waktu yang panjang. Oleh karena itu kami cuplik beberapa hal yang sering menyebabkan keguguran dari faktor ibu.
1. Infeksi
Meskipun jarang menyebabkan keguguran pada trimester pertama (0-16 minggu), akan tetapi infeksi sering menyebabkan masalah pada trimester kedua (17-26 minggu) yang berakibat pada meningkatnya risiko dari keguguran. Selain itu infeksi dapat menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya maupun persalinan prematur. Tanda-tanda infeksi meliputi keputihan berbau tidak sedap atau disertai gatal, nyeri dan perasaan tidak tuntas saat kencing.1
2. Kelainan rahim
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu dalam tempat yang kokoh (rahim)…” (QS Al Mu’minun 12-13).
Rahim merupakan lingkungan yang paling sesuai untuk janin berkembang, memberikan perlindungan, dan juga berperan penting dalam menyediakan nutrisi untuk janin dan proses persalinan. Kelainan pada rahim dapat menyebabkan keguguran berulang dan macetnya persalinan.1 Sebagian kelainan rahim secara otomatis terdeteksi pada saat operasi Caesar akan tetapi secara umum akan sulit diketahui. Segera konsultasikan ke dokter spesialis kandungan jika anda mengalami keguguran berulang.
3. Kelainan Hormon/Autoimun
Setiap kehamilan dimungkinkan dan dipertahankan oleh keseimbangan hormon dan imunitas yang rumit dan saling mempengaruhi oleh satu dengan yang lain. Kekurangan hormon progesteron, kelainan pada hormon seperti insulin atau tiroid dapat mengakibatkan keguguran. Kelainan autoimun seperti lupus juga dapat menyebabkan keguguran.1 Jika Bunda menderita kencing manis, kelainan kelenjar gondok atau lupus, segera konsultasikan ke dokter spesialis kandungan, bahkan sebelum Bunda memutuskan untuk hamil.
Nutrisi diduga mempengaruhi kualitas dari hormon-hormon Bunda selama kehamilan, terutama mikronutrien pada buah dan sayuran. Meskipun kekurangan nutrisi tidak terbukti sebagai faktor tunggal dalam menyebabkan keguguran, konsumsi buah dan sayuran secara teratur dapat menurunkan risiko keguguran.1
C. Faktor lingkungan
Selain dari janin dan ibu, tentu lingkungan juga dapat berkontribusi pada terjadinya keguguran. Kasus trauma berat seperti jatuh atau kecelakaan lalu lintas tentu sudah dipahami Bunda sebagai penyebab keguguran. Hubungan seksual dalam 4-5 hari terakhir terutama pada pasangan muda dapat menyebabkan keguguran. Paparan rokok, alkohol, dan konsumsi kafein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran.1
Tanda-tanda keguguran diantaranya perasaan kram di perut bagian bawah disertai keluar darah dari vagina berupa flek-flek.1 Jika hal ini terjadi, Bunda diharapkan untuk istirahat dan berkunjung ke poliklinik kandungan. Akan tetapi jika dari vagina keluar darah segar maupun bergumpal yang banyak atau keluar jaringan, terutama berbentuk seperti bayi kecil atau cicak, maka Bunda harus segera datang ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit.
Diagnosis dari keguguran membutuhkan pemeriksaan dalam, yaitu jari pemeriksa dimasukkan ke dalam vagina untuk mengetahui apakah mulut rahim terbuka atau tidak. Bila dibutuhkan, akan dilakukan USG untuk mengetahui kondisi janin. Kedua hal ini dilakukan untuk menyimpulkan apakah kehamilan dapat dipertahankan atau tidak.1
Untuk mempertahankan kehamilan, penanganan yang paling utama adalah istirahat total. Pasien diharapkan berbaring dan menghindari aktivitas fisik selama 2 minggu dan tidak boleh berhubungan seksual. Dokter kandungan akan memberikan obat anti nyeri dan pada kasus-kasus tertentu dapat diberikan penguat kandungan.
Pada kasus kehamilan yang tidak dapat dipertahankan, maka dokter kandungan akan memeriksa apakah perlu dilakukan pembersihan sisa kehamilan dari rahim. Pada kasus yang memerlukan pembersihan maka akan dilakukan tindakan kuret agar pasien dapat segera hamil kembali.1Jika tidak diperlukan maka pasien dapat dilakukan rawat jalan.
Kesimpulan:
– Keguguran adalah berhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan yang ditandai dengan kematian atau keluarnya janin/bagian janin sebelum usia 20 minggu kehamilan
– Jika ada perasaan kram di perut bagian bawah dan/atau keluar darah berupa flek-flek, Bunda diharapkan beristirahat dan mengunjungi poliklinik kebidanan
– Jika didapatkan keluar darah banyak atau jaringan, segera datang ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit
– Jika diputuskan untuk mempertahankan kehamilan, Bunda diminta berbaring dan menghindari aktivitas fisik selama 2 minggu, tidak boleh berhubungan seksual dan minum obat sesuai resep dokter kandungan
– Jika diputuskan kehamilan tidak dapat dipertahankan, maka akan dilakukan tindakan kuret
– Jika Bunda mengalami keguguran sekali, tidak usah berkecil hati karena kemungkinan disebabkan kelainan janin yang tidak bisa dicegah. Jika keguguran berulang, konsultasikan dengan dokter kandungan
– Jika Bunda menderita penyakit hormon atau autoimun, konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum hamil
– Hindari rokok, alkohol, dan kafein. Selalu berhati-hati agar tidak jatuh atau mengalami kecelakaan lalu lintas. Konsumsi buah dan sayuran secara teratur dapat menurunkan risiko keguguran.
Semoga bermanfaat untuk Bunda dan keluarga,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis : dr. Bagus Indra Haryadi, Sp.OG
Referensi
Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Hauth, J., Rouse D., Spong, C., (2010). Williams Obstetrics, 23e. New York, N.Y.: McGraw Hill Medical.