Blitar – Sebuah sinergi program kesehatan yang bertujuan untuk memerangi stunting berhasil diadakan di pelosok negeri di pesisir Pulau Jawa, sekitar 60 kilometer selatan Kota Blitar. Desa Ngeni Kecamatan Wonotirto menjadi sasaran road show kali ini. Program ini didukung oleh RS Islam Aminah Blitar, serta PD Aisyiyah Kabupaten Blitar dan KL LAZISMU RS Islam Aminah Blitar.
Acara ini turut dihadiri oleh ketua tim program stunting PDA Kabupaten Blitar, Imro’atus Sa’adah, S.Pd.I, ketua PD Aisyiyah Kabupaten Blitar ibu Heni Wastuti, dan beberapa tokoh penting lainnya termasuk Sekretaris Kecamatan Wonotirto, Kepala Desa Ngeni Wonotirto, dan Kepala Puskesmas Wonotirto, serta peserta program.
Dalam acara tersebut, ibu Ima (Panggilan Imro’atus Sa’adah) menyampaikan pesan terima kasih kepada seluruh perangkat dan warga Ngeni Wonotirto yang telah hadir. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen dalam menangani stunting. Ia menegaskan bahwa stunting bukanlah sebuah aib, melainkan sebuah masalah yang harus dikoreksi paradigmanya di dalam masyarakat. Ia berharap bahwa sinergi program tersebut dapat membantu meningkatkan angka kecukupan gizi dan menuju zero stunting di Indonesia.
Dalam program ini, nara sumber ahli gizi dari RS Islam Aminah Blitar, Pratiwi Wulansari, SST, juga memberikan penjelasan bahwa stunting adalah masalah gizi kronis yang biasa terjadi setelah usia bayi sudah mulai mengenal makanan tambahan (MP ASI). Namun, meminimalisir stunting tetap bisa dilakukan hingga usia 5 tahun.
Semoga program sinergi ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat dan membantu mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
Beberapa upaya yang dilakukan dalam program ini di antaranya adalah:
1. Meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk ibu hamil dan balita.
2. Mendorong praktik Pengasuhan Pangan dan Gizi (PPG) di kalangan masyarakat.
3. Memperkuat program pemberian Asi eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
4. Meningkatkan akses dan kualitas posyandu sebagai fasilitas kesehatan di masyarakat.
5. Melaksanakan program pemberian makanan tambahan bagi balita yang memerlukan, dengan tujuan untuk mengatasi kekurangan gizi dan mencegah stunting.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan program ini dapat membantu mengatasi masalah stunting di Pesisir Pulau Jawa, meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga di masa depan.