Hai Sobat Sehat, di kesempatan kali ini edukasinya tentang saraf kejepit nih. Yuk kita simak!
Banyak mitos dan fakta yang beredar di masyarakat tentang saraf kejepit. Banyak orang mengalami nyeri pada pinggang belakang atau leher yang sering dirasakan mengganggu. Apakah semua nyeri pinggang adalah saraf kejepit? Yuk kita bahas ya Sobat Sehat..
Tulang belakang tersusun atas 32 ruas dari leher hingga ke tulang ekor yang berfungsi untuk menyangga tubuh. Dalam setiap ruas tulang diperkokoh dengan adanya ligamen, bantalan tulang, sendi dan juga otot. Dalam bangunan tulang belakang terdapat rongga yang menjulur sumsum tulang belakang dari leher hingga pinggang, dan rongga keluarnya saraf di sisi kanan dan kiri.
Saraf kejepit adalah suatu kondisi ketika ada perubahan struktur bangunan tulang belakang yang menyebabkan penekanan saraf. Struktur yang mengalami kerusakan dapat terjadi pada penipisan akibat bantalan tulang yang rapuh dan menonjol, tulang belakang yang rapuh, penebalan ligamen dan bisa juga akibat peradangan sendi antar tulang belakang. Saraf kejepit biasanya terjadi pada ruas tulang leher hingga ke punggung bawah (pinggang). Namun, ruas tulang belakang merupakan bagian yang sering terkena dikarenakan paling sering bergerak.
Hingga saat ini, beberapa orang masih keliru menganggap saraf kejepit dan nyeri pinggang biasa Sobat Sehat. Apa perbedaan sakit pinggang dengan saraf kejepit? Nyeri pinggang bisa muncul setelah mengangkat barang berat, terlalu lama duduk atau terlalu lama berdiri. Namun, tidak semua nyeri pinggang merupakan saraf terjepit. Nyeri pinggang yang dirasakan menjalar hingga ke area pantat, lutut hingga ke telapak kaki dapat merupakan tanda saraf terjepit. Selain itu nyeri pinggang akibat saraf terjepit dapat disertai dengan rasa kesemutan, rasa terbakar, kebas / mati rasa hingga dapat menyebabkan kelemahan dan/atau pengecilan otot kaki
Penyebab Saraf Kejepit
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit, antara lain:
- Cedera akibat olahraga, terjatuh atau kecelakaan
- Gerakan memutar tubuh secara tiba-tiba atau berlebihan
- Gerakan berulang-ulang
- Usia tua
- Rheumatoid arthritis (peradangan pada sendi)
- Penyakit degeneratif seperti osteoartritis (pengapuran sendi)
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Sering mengangkat beban yang berat
- Posisi duduk / tidur / aktivitas kerja yang tidak ergonomis
Mitos VS Fakta
Ada beberapa mitos dan fakta tentang saraf kejepit yang sebaiknya Anda ketahui, yaitu:
- Saraf kejepit dapat menyebabkan nyeri punggung yang parah.
Saraf kejepit bukan hanya menyebabkan nyeri punggung, namun saraf yang mengalami gangguan atau mendapat tekanan juga bisa menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan pada kaki dan tungkai.
- Diskus (bantalan tulang belakang) bisa keluar dari tulang belakang.
Diskus tidak keluar atau tergelincir dari tulang belakang, karena terikat kuat oleh dua ligamen tebal (longitudinal anteriror dan posterior) serta dua lapisan tebal (annulus fibrosus). Namun seiring dengan bertambahnya usia, faktor trauma akibat kecelakaan, posisi kerja yang salah, sering mengangkat berat dapat menyebabkan rapuh hingga isi diskus dapat menonjol keluar dan menjepit saraf.
- Saraf kejepit bisa menyebabkan seseorang mengalami cacat permanen seumur hidup.
Kecacatan dapat dihindari jika Anda segera mmeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan penanganan segera. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kelumpuhan atau cacat permanen.
- Penderita saraf kejepit tidak boleh berolahraga.
Olahraga tidak memperburuk kondisi saraf kejepit. Namun, Anda tetap membutuhkan petunjuk dan arahan dari tenaga medis ahli dan profesional untuk latihan fisik yang sesuai. Latihan sederhana dapat membantu meredakan nyeri dan membantu proses penyembuhan saraf kejepit.
- Penanganan saraf kejepit selalu dengan tindakan bedah atau operasi.
Tidak selalu dengan operasi, namun dokter akan melihat tingkat keparahan saraf kejepit yang Anda alami. Cedera pada bantalan tulang belakang dapat sembuh dengan penanganan konservatif seperti berisitirahat secukupnya, terapi obat, fisioterapi atau injeksi pada tulang belakang. Jika kondisi memburuk, ada penanganan non bedah lain yang bisa dilakukan seperti endoskopi tulang belakang.
Nah Sobat Sehat sudah tahu ya mitos dan fakta saraf kejepit. Yuk lebih aware dengan nyeri yang kita alami, agar terhindar dari saraf kejepit. Jika Sobat Sehat atau kerabat mengalami saraf kejepit maka disarankan untuk segera memeriksakan diri ke RS Islam Aminah Blitar di Jalan Kenari no 54 Kota Blitar. RS Islam Aminah Blitar memiliki dua Dokter Spesialis Syaraf yang tidak diragukan lagi keahliannya, beliau adalah dr. Darwatik, Sp. S dan dr Afiyf KW, M.Biomed, Sp.N. Untuk info lebih lanjut Sobat Sehat bisa mengubungi RS Islam Aminah Blitar. Salam Sehat
Sumber: Kemenkes