rsislamaminah.com – di ruang Diklat lantai 3 RS Islam Aminah Blitar, digelar Coaching Tuberkulosis Sesie 4 yang mempertemukan berbagai elemen penting dalam pemberantasan TB. Acara ini menghadirkan kolaborasi luar biasa antara RS Ahmad Dahlan Kota Kediri, USAID – Mentari TB MPKU PP Muhammadiyah, Dinas Kesehatan Kota Blitar, serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota dan Kabupaten Blitar. Acara ini juga dihadiri oleh MPKU Kota dan Kabupaten Blitar, tim TB RS Islam Aminah Blitar, serta manajemen RS Islam Aminah.
Sambutan Direktur RS Islam Aminah Blitar
Direktur RS Islam Aminah Blitar, dr. Mutia Farah, Sp.A., M.Kes., membuka acara dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia menekankan komitmen RS dalam memerangi Tuberkulosis yang kini semakin mengkhawatirkan.
“TB adalah tantangan besar, bukan hanya karena jumlah kasus yang meningkat, tetapi juga karena banyaknya kasus tanpa gejala, seperti TB kelenjar. Kami bertekad menjadikan program TB sebagai prioritas utama, dengan dukungan dari seluruh tim dan mitra yang hadir hari ini,” ujar dr. Mutia.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta coaching dan berharap kegiatan ini dapat menjadi tonggak penting dalam pemberantasan TB di Blitar.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh Dumaidi, MA, dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blitar. Dalam sambutannya, ia mengingatkan bahwa pelayanan kesehatan harus dijalankan dengan penuh kelembutan dan empati.
“Saat kita melayani dengan hati, kita tidak hanya memberikan kesembuhan fisik tetapi juga menyentuh jiwa pasien. Pendekatan yang lemah lembut akan membuat mereka merasa nyaman dan dihargai,” pesan Dumaidi.
Pemaparan dari Tim Mentari TB MPKU PP Muhammadiyah
Emi Yuliana Ulya Technical Officer Mentari TB MPKU PP Muhammadiyah Regional 2 dan 3 memaparkan bahwa tujuan coaching ini adalah untuk meningkatkan kapasitas RS dalam pelaksanaan program TB, khususnya metode TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh).
“Kami ingin RS Islam Aminah Blitar menjadi role model dalam pemberantasan TB dengan pendekatan yang sistematis, mulai dari deteksi dini hingga memastikan pengobatan pasien berjalan tuntas,” jelas Emi.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk investigasi kontak dan strategi pemberantasan TB yang lebih efektif.
Dr. Dimas Yudha Wahyu Setiyawan, Ketua Tim Coach TB RS Ahmad Dahlan Kota Kediri, menyampaikan pentingnya dukungan kolektif dari manajemen RS untuk memastikan keberhasilan program.
“Keberhasilan program TB tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada kerja sama tim yang solid. Dukungan dari direktur hingga seluruh staf sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal,” ujarnya.
Dr. Dimas juga memaparkan sejumlah strategi praktis untuk meningkatkan efektivitas program TB, termasuk pengoptimalan pelatihan dan investigasi kontak.
Perwakilan Dinkes Kota Blitar, dr. Trianang Prastyawan, memberikan apresiasi tinggi kepada RS Islam Aminah Blitar atas dedikasinya dalam menangani TB.
“Kami bangga melihat program TB di RS ini berjalan dengan baik. Namun, kita harus terus mendorong deteksi dini, pelatihan yang optimal, dan investigasi kontak sebagai langkah kunci untuk memutus rantai penularan TB,” katanya.
Trianang juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan organisasi masyarakat dalam memberantas TB secara efektif.
Komitmen Wakil Direktur RS Islam Aminah Blitar
Wakil Direktur RS Islam Aminah Blitar, Sunan Mahmud SAg, menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan hasil dari coaching ini.
“Kami siap mengimplementasikan semua hasil coaching dan menjadikan program TB ini sebagai prioritas utama. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Sunan.
Ia juga berpesan agar seluruh tim tetap bersemangat dalam melaksanakan program ini dan menjadikannya sebagai bagian dari visi besar RS Islam Aminah Blitar.
Ketua PDM Kota Blitar, Lukiarto, SKM, menutup acara dengan pesan inspiratif. Ia menekankan pentingnya deteksi dini melalui skrining yang sesuai dengan SOP.
“Dengan adanya program ini, kita harus semakin proaktif dalam mendeteksi TB sedini mungkin. Pemerintah juga diharapkan terus mendukung upaya-upaya seperti ini untuk menjangkau lebih banyak masyarakat,” katanya.
Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
Acara Coaching Tuberkulosis ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara RS, pemerintah, dan organisasi masyarakat mampu menciptakan langkah besar dalam pemberantasan TB. Dengan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh semua pihak, diharapkan upaya ini dapat menjadi model inspiratif bagi daerah lain dalam memerangi TB secara kolaboratif dan berkelanjutan.
RS Islam Aminah Blitar, bersama mitra-mitranya, kini berada di garis depan dalam mewujudkan masyarakat yang bebas dari ancaman Tuberkulosis. (*)