Hai Sobat Sehat, sempat viral berita tentang seorang pria yang awalnya didiagnosa mengidap sinusitis, sudah berobat dan namun kunjung sembuh. Tapi karena keberanian dan kekuatan rasa keponya, akhirnya pria tersebut memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Betapa kagetnya, ketika hasil pemeriksaan didapati bahwa terkena kanker nasofaring. “Yang mesti dipahami, sinusitis tidak dapat memicu kanker nasofaring,” beber dr Ahmad Wahyudin, Sp. THT saat dihubungi Kamis (5/10/2023). (Sumber: detikcom)
Nah kali ini kita bahas tentang sinusitis dulu Sobat Sehat. Minggu depan barulah kita bahas tentang kanker nasofaring. Yuk kita simak!
Sinusitis atau Sinus adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan dalam sinus (ruang di dahi, pipi, dan hidung yang biasanya terisi udara). Infeksi bakteri, infeksi virus, dan alergi dapat mengiritasi sinus, sehingga menyebabkannya tersumbat dan terisi cairan. Kondisi ini menyebabkan nyeri wajah, hidung tersumbat atau meler, dan terkadang demam serta gejala lainnya.
Pengertian Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan yang melapisi sinus atau dinding sinus. Sinus merupakan rongga kecil berisi udara dan terletak pada struktur tulang wajah. Gangguan ini dapat membuat lendir tipis yang mengalir keluar dari saluran hidung. Sinus bisa tersumbat karena berisi cairan sehingga bakteri tumbuh dan menyebabkan infeksi. Saat terinfeksi, rongga ini akan terisi lendir dan terjadi pembengkakan pada selaput lendir sehingga membuat sumbatan. Jika penyebabnya adalah virus, kondisi ini akan menjadi penyakit menular.
Jenis Sinusitis
- Akut. Jenis akut berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.
- Subakut. Jenis ini umumnya berlangsung antara 4 hingga 12 minggu.
- Kronis. Jenis kronis atau berkepanjangan umumnya berlangsung lebih dari 12 minggu. Kondisi ini juga dapat berlanjut hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Faktor Risiko
Terdapat berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, antara lain:
- Adanya kelainan struktur atau bentuk dari saluran hidung, seperti polip hidung atau penyimpangan septum hidung.
- Masalah pernapasan yang penyebabnya oleh sensitivitas terhadap obat-obatan jenis tertentu.
- Pengidap asma, orang yang mengidap asma lebih rentan mengalami kondisi kronis.
- Terpapar asap rokok secara berlebihan dan jangka waktu panjang.
- Gejala alergi yang muncul bagi sebagian orang.
- Memiliki sistem kekebalan yang lemah.
- Rutin menyelam dan berenang.
- Mengalami infeksi gigi.
- Alami cedera hidung
- Adanya benda asing yang tersangkut di hidung.
Pada anak-anak, hal-hal yang dapat meningkatkan risiko alami kondisi ini, meliputi:
- Memiliki alergi.
- Terjangkit dari anak-anak lain di tempat penitipan anak atau sekolah.
- Menggunakan dot.
- Minum botol sambil berbaring telentang.
- Banyak menghirup asap di lingkungan sekitarnya.
Gejala Sinusitis
Secara umum gejala dari kondisi ini mirip dengan flu biasa dan gejalanya dapat meliputi:
- Penurunan indera penciuman.
- Demam.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Sakit kepala akibat tekanan sinus.
- Kelelahan.
- Batuk.
Pada anak, kondisi ini dapat menimbulkan gejala umum berupa:
- Gejala pilek yang tidak membaik dalam 10-14 hari.
- Gejala alergi yang tidak merespon pengobatan.
- Batuk berkepanjangan.
- Demam tinggi dengan suhu melebihi 39°C.
- Adanya lendir kental berwarna hijau atau kuning keluar dari hidung.
Nah Sobat Sehat sudah tahu ya sinusitis itu seperti apa. Yuk lebih aware dengan hidung tersumbat yang kita alami, jangan selalu dianggap enteng. Jika Sobat Sehat, kerabat bahkan buah hati mengalami gejala mirip sinusitis sebaiknya segera memeriksakan diri ke RS Islam Aminah Blitar di Jalan Kenari no 54 Kota Blitar. RS Islam Aminah Blitar memiliki Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan – Bedah Kepala dan Leher yaitu dr. Rifki Zakaria, Sp.THT-KL. Untuk info lebih lanjut Sobat Sehat bisa mengubungi RS Islam Aminah Blitar. Salam Sehat
Sumber: Halodoc